Selasa, 28 Januari 2014

TUGAS KELOMPOKJURNALISTIK KLIPING BERITA EKONOMI DI KORAN


TUGAS JURNALISTIK
(KLIPING BERITA EKONOMI DI KORAN)



 








IHDN DENPASAR

OLEH : KELOMPOK IV
1.    Ni Made Suliartini                                (10.1.1.1.1.3864)
2.    Ni Luh Putu Astini                               (10.1.1.1.1.3865)
3.    Gusti Ayu Indrawati Rahayu             (10.1.1.1.1.3870)
4.    Luh Evi Wiani                                      (10.1.1.1.1.3885)
5.    Kadek Suseka Mahadewi                    (10.1.1.1.1.3886)
6.    Ni Kadek Budiantari                           (10.1.1.1.1.3895)








JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU
FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI
DENPASAR
2013
Menjelang Kuningan, Harga Buah  Melambung
Konsumen pun Tercekik

Busungbiu, Jumat 1 November 2013
            Menjelang H-1 Hari raya Kuningan, sejumlah barang mengalami kelonjakan. Tak terlepas juga buah yang merupakan bahan dasar dalam pembuatan sarana upakara untuk Hari Raya Kuningan.  Kenaikan harga buah ini berkisar 65% dari harga biasanya, bahkan ada yang melewati 100% dari harga biasanya.
           

Suasana pasar Busungbiu ketika H-1 Hari Raya Kuningan sangat ramai. Dari pengamatan terlihat kebanyakan konsumen membeli sarana prasarana Hari raya Kuningan diantaranya: sampian, buah, kue, daging, canang dan bunga. Dari semua barang kebutuhan Hari Raya Kuningan, harga buahlah yang melonjak paling tinggi
            Salah satu pedagang yang ditemui di pasar Busungbiu, I Ketut Semidi (1/11) menyebutkan kisaran harga buah pada hari biasa, jeruk lumajang Rp.15.000,-/kg, sedangkan pada Hari Raya Kuningan harga jeruk lumajang melonjak mencapai harga Rp.25.000,-/kg. Harga apel merah pada hari biasa berkisaran Rp.22.000,-/kg – Rp. 25.000,-/kg, sedangkan pada Hari Raya Kuningan harga apel merah melonjak hingga Rp. 35.000,-/kg. Dari buah lokal seperti jambu air yang hari biasa  Rp. 3.000,-/kg pada Hari Raya Kuningan  mencapai Rp. 8.000,-/kg.
            Beberapa pedagang mengakui, kenaikan beberapa harga buah disebabkan kurangnya pasokan yang datang, atau dapat dikatakan jumlah permintaan lebih besar daripada jumlah ketersediaan barang. Selain itu hal ini juga disebabkan oleh distributor dan pedagang yang mencari kesempatan untuk menaikkan harga barang pada saat hari raya sehingga memperoleh keuntungan yang lebih besar dari hari biasanya.
            Kenaikan ini berimbas pada kemampuan daya beli masyarakat. Terutama masyarakat menengah ke bawah. Ketut Serini (1/11) mengakui,” Menjelang Hari Raya Kuningan, semua harga buah maha-mahal. Saya bingung dalam memilih buah, agar bisa menghemat pengeluaran pada Hari Raya Kuningan ini. (dix)


                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar